MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal
sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil
risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan
menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mengalihkan
risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar
terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya :
§ Risiko likuiditas timbul karena tidak semua
produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang
sangat tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan
kapitalisasi kecil.
§ Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa
pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar
saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
§ Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak
lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai
contoh , pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar
Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
§ Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena
pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan
shrot sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
§ Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi
lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
Sebagai contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika
laba biasa lebih disukai.
§ Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang
hendak dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai
terhadap komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan
sebagai pengurang biaya pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika
nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi
risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus
kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan
laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Manajemen eksposur
yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya
yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat
dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko
harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga
yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh
konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.
A. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis
risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka
ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap
pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai
kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos
kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko
pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat
kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing
pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang
negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang
negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk
menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai
risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
B. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif
strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai
dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang
hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.
C. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah
satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs
mengambang, manajemen risiko mencakup : 1) antisipasi pergerakan kurs, 2)
pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, 3) perancangan
strategi perlindungan yang memadai, dan 4) pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
1.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang
sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang)
berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
§ Perbedaan Inflasi (inflation differential).
Kebijakan moneter (monetery policy)
§ Neraca Perdagangan (balance of trade)
§ Neraca pembayaran (balance of payment)
§ Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
(international monetary reserve and debt capacity)
§ Anggaran nasional (national budget)
§ Kurs forward (forward exchange quotations)
§ Kurs tidak resmi (unofficial rates)
§ Perilaku mata uang terkait (behavior of related
currencies)
§ Perbedaan suku bunga (interest rate
differentials)
§ Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity
option prices)
Faktor politik
sangat mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara. Respons politik terhadap
tekanan devaluasi atau revaluasi sering kali menghasilkan pengukuran untuk
sementara waktu (temporer) dan bukan penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini
meliputi pajak tertentu, kontrol impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang
.
Kurs pasar kini
(yaitu kurs forward) menunjukkan adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar
atas kurs valuta asing di masa mendatang. Kurs forward merupakan estimasi
terbaik yang ada untuk kurs di masa mendatang. Acaknya perubahan kurs valas
mencerminkan perbedaan opini atas kurs di kalngan pelaku pasar.
2.
Manajemen Potensi Risiko
Menyusun
struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs
memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi Risiko
Translasi
Potensi risiko
translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata
uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki
oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang mengoperasikan
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang
fungsional dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih
di ekuador jika nilai tukar AS mengalami perubahan relatif terhadap dolar.
Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika
suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
Kelebihan antara
aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang
asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini ) menyebabkan timbulnya posisi
aktiva terpapar bersih. Potensi ini disebut potensi risiko positif. Devaluasi
mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian
translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau
potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar.
Devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi
mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi
mata uang juga memungkinkan induk perusahaan untuk menggabungkan laporan
potensi risiko yang serupa dari seluruh anak perusahaan luar negerinya dan
melakukan analisis secara terus menerus potensi risiko translasi di seluruh
dunia berdasarkan mata uang nasional. Analisis ini sangat membantu khususnya
jika manager lokal bertanggungjawab terhadap perlindungan atas potensi risiko
tranlasi.
Potensi Risiko
Transaksi
Potensi risiko
transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing
yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang
asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol terpusat
terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih
dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri
harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat
perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan
berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung
nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko
Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang
terhadap kinerja operasi dan arus kas masa depan perusahaan. Misalnya, jumlah
aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $ 25.000 dan jumlah kewajiban terpapar
sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi risiko bersih yaitu sebesar $
17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer keuangan dapat memutuskan untuk
melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual sebanyak 17,5 juta dolar
Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensio
risiko tradisional mempertimbangkan pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun
per tanggal laproan keuangan. Laporan aurs kas multi mata uang menekankan
potensi risiko yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode anggaran yang
berlaku.
Istilah potensi
risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif
perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relatif
terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi risiko ekonomi atau operasi
sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan potensi risiko translasi atau
transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas potensi risiko semacam itu
memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat strategis dan bukan
taktis.
Perusahaan dapat
memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup pemilihan atau relokasi
tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko operasi usaha secara
keseluruhan. Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat mengambil pendekatan
portofolio untuk pengurangan risiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat
mengurangi potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran
potensi risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman struktur pasar di mana
perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil
(sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena
potensi risiko operasi cenderung berada dalam periode waktu yang lama, ketidak
pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen
secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang mencakup berbagai
fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi
Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan,
langkah berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan
atau menghilangkan potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup :
§ Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai
denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode
lindung nilai potensi risiko perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak
perusahaan yang berlokasi di negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi :
a. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal
sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
b.
Mengembalikan
laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk
perusahaan.
c.
Mempercepat
(memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang yang beredar dalam mata uang
lokal.
d.
Menunda
(memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang lokal.
e.
Mempercepat
pembayaran utang dalam mata uang asing.
f.
Menginvestasikan
kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang
lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
g.
Berinvestasi
dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.
§ Lindung Nilai Operasional Bentuk perlindungan
risiko ini berfokus pada variabel variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban
dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin
keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.
§ Lindung Nilai Struktural Lindung nilai ini
mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau
komponen manufaktur.
§ Lindung Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen
lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas
yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta
asing yang dihadapi.
Kebanyakan
instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar.
Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali (piutang),
obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif merupakan
perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh
nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya
didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk
Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk
memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa
pajak).
Para analis
biasanya memusatkan perhatian pada operasi ketika mengevaluasi seberapa baik
manajemen telah menjalankan usaha intinya. Laba bersih mencakup pengaruh
kejadian luar biasa atau peristiwa jarang terjadi yang cukup membingungkan.
Perlakuan
akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional
adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau
kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Beberapa kriteria
lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal berikut:
a. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai menimbulkan
risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan
b.
Perusahaan
mendeskripsikan strategi lindung nilai
c.
Perushaan
menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai
d.
Perusahaan
mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan
efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward valuta
merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu
yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa
mendatang. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada
tanggal kontrak forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs
forward>kurs spot) atau diskon (kurs forward). Keuntungan atas kontrak
forward secara efektiff telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin
kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya
atas lindung nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk
perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari
transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan
perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti
(antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso
pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari laba komprehensif.
Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini di dalam periode saat
penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI
LUAR NEGERI
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang memiliki posisi aktiva
bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan
timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami penurunan relatif
terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak
perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata
uang asing meningkat relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu
cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward.
Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari
kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.
BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak
forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi
pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward merupakan indikator
kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo). Keuntungan
atau kerugian translasi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara
kurs forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai
instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak diperdagangkan
secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan
dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagangkan
pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama. Penilaian opsi dapat
dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek utama.
Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui perntara.
(over-the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara
matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat
digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
·
Tujuan dan
strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga nilai
·
Deskripsi
pos-pos yang dilindung nilai
·
Identifikasi
risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
·
Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai
·
Jumlah yang
tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
·
Justifikasi awal
(apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat afektif untuk
meminimalkan risiko pasar
·
Penilai berjalan
mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan
selama periode berjalan Kendali Keuangan Setiap strategi manajemen risiko
keuangan harus mengevaluasi efektifitas program lindung nilai. Umpan balik dari
system evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman
kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian kinerja program manajemen
risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak
lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi
kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi
tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem
evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa
bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta
asing tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para
manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun
demikian, ketika membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem
evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang
digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam
setiap sistem penilaian kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing,
pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih
sebuah acuan.
·
Apakah acuan
yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti?
·
Apakah acuan ini
dapat diperjelas di bagian awal?
·
Apakah acuan ini
memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan alternatif
lainnya?
Jika program manajemen risiko valas
tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan program perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang
dapat diimplementasikan oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko
valuta asing secara otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi
risiko luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman
dalam mata uang lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap
mata uang), atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan
membandingkan imbalan ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif
dilindung nilai dengan imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh
seandainya suatu perlakuan acuan telah digunakan.
SISTEM PELAPORAN
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem
pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen
kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam
merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistempengawasan dan
pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama di mana keuangan
perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar